Batam: Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita
Dinarsyah Tuwo saat ini menunggu regulasi terkait keputusan pemerintah
menetapkan Wali Kota Batam sebagai ex-officio Kepala BP Batam yang baru.
Sebelum regulasi itu terbit, Lukita tetap menjalankan tugasnya memimpin
BP Batam.
Demikian disampaikan Lukita kepada Medcom.id seusai konferensi pers
pemaparan pencapaian kinerja BP Batam 2018 dan target kinerja BP Batam
2019, di Lantai 8, Gedung Bida Utama BP Batam, Rabu, 26 Desember 2018.
"Keputusan resminya (pergantian Kepala BP Batam, ex-officio oleh Wali
Kota Batam) sudah ada. Tinggal menunggu regulasi (keputusan) secara
tertulis dari pemerintah," ujar Lukita. Mantan Sesmenko Perekonomian ini
akan menunggu regulasi tersebut hingga 31 Desember.
Lukita mengaku kaget dengan keputusan pemerintah yang akan meleburkan BP
Batam ke Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan jabatan kepala BP Batam
dijabat ex-officio oleh Wali Kota Batam. Ia mengaku kaget, terlebih
keputusan tersebut muncul di saat perekonomian Batam mulai bangkit lagi
setelah sempat merosot di dua tahun sebelumnya.
"Tentu kami kaget. Sebagai pengelola kawasan Pulau Batam, target yang
ingin kami capai adalah perekonomian Batam tumbuh tujuh persen. Dan
sekarang perekonomian kita (Batam) terus tumbuh, saat ini tumbuh 4,5
persen. Target kami tahun depan bisa mencapai tujuh persen," ungkapnya.
Meski demikian, sebagai bagian dari pemerintah pusat dan Aparatur Sipil
Negara (ASN), Lukita mengaku patuh pada keputusan pemerintah, dalam hal
ini Presiden Joko Widodo. Dalam regulasi yang akan diterbitkan
pemerintah tersebut, sambung Lukita, hanya menyebutkan tentang perubahan
pejabat Kepala BP Batam, sedangkan keberadaan lima deputi BP Batam
menjadi kewenangan Dewan Kawasan (DK).
"(Pergantian) Hanya Kepala BP Batam, sedangkan para deputinya itu
menjadi kewenangan Dewan Kawasan," ujarnya. Lukita masih tetap akan
menjalankan tugasnya sebagai Kepala BP Batam hingga regulasi soal
ex-officio Kepala BP Batam dijabat Walikota Batam diterbitkan
pemerintah.
Ditanya apakah dirinya akan kembali ke kementerian asal, yakni
Kementerian Perekonomian? Lukita mengaku belum tahu akan ditempatkan di
mana. Ia menagku, sebagai ASN siap ditugaskan di manapun. "Belum tahu.
NIK ASN saya aslinya ada di Bappenas RI, jadi belum tahu nanti akan
ditempatkan di mana," ujarnya.
Di bawah kepemimpinan Lukita, BP Batam menorehkan beberapa pencapaian
dan prestasi. Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) selama dua tahun
terakhir kepemimpinannya mencapai USD592,9 juta. Nilai investasi itu
sudah termasuk investasi di Pulau Nipah, yang berada di luar KPBPB
Batam.
Adapun realisasi investasi hingga hingga kuartal IV-2018 mencapai
USD391,8 juta. Terlebih dengan keluarnya aturan tentang Online Single
Submission (OSS), BP Batam tak menemui kesulitan dalam mengakses sistem
OSS terkait dengan berbagai perizinan investasi untuk mendorong
realisasi investasi di Batam.
"Investasi PMA ini berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi yang saat
ini berada di angka 4,5 persen. Harapan kami, angka ini terus meningkat
pada 2019," ujarnya. Sedangkan dari sisi pertumbuhan pendapatan BP
Batam pada tahun ini mampu mencapai Rp974 miliar.
Angka tersebut, menurut Lukita, naik sebesar 15 persen dari tahun
sebelumnya. Kenaikan ini cukup menggembirakan karena di saat bersamaan
BP Batam justru menurunkan beberapa tarif layanan. Adapun realisasi
kenaikan pendapatan sesuai dengan target yang dicanangkan mencapai
Rp1,227 miliar.
Pencapaian dan prestasi lain yang berhasil ditorehkan BP Batam yakni
postur anggaran BP Batam di 2017-2018 mampu surplus sebesar Rp269
miliar. Padahal dua tahun sebelumnya, sambung Lukita, terjadi defisit
anggaran dalam postur anggaran BP Batam.
"(Postur anggaran) Kami canangkan pada 2018. Salah satunya, belanja kita
kontrol, sehingga kita bisa tingkatkan saldo pada postur anggaran kita.
Dan hingga Desember 2018, kita mampu surplus sebesar Rp268,97 miliar,"
ungkapnya. Prestasi lainnya yakni BP Batam meraih predikit WTP (Wajar
Tanpa Pengecualian) dari BPK RI.
"Dan beberapa pencapaian lainnya, seperti ship to ship di kawasan jalur
lalu lintas kapal perairan Batam, peningkatan izin usaha di KPBPB Batam,
izin pemasukan dan pengeluaran barang di pelabuhan, izin peluncuran
kapal yang mengalami peningkatan signifikan pada 2018, izin asal ekspor,
izin investasi di PTSP BP Batam, dan pencapaian lainnya," pungkas
Lukita.
Hadir mendampingi Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, yakni Anggota
I/Deputi bidang Administrasi dan Umum Purwiyanto, Anggota II/Deputi
Bidang Perencanaan dan Pengembangan Yusmar Anggadinata, Anggota
III/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha dijabat Dwianto Eko Winaryo,
Anggota IV/Deputi bidang Pengusahaan Sarana dan Lainnya Mayjen TNI Eko
Budi Soepriyanto, Direktur Lalin BP Batam mewakili Deputi 5 BP Batam
Novi, dan Direktur Humas dan Promosi BP Batam Budi Susanto.
(ALB)
Musik Ilustrasi :
Oleh : Anwar Sadat Guna
Sumber : Link Sumber
Posting Komentar
SILAHKAN BERKOMENTAR