Empat puluh tahun setelah direkam, lagu Bohemian Rhapsody dari Queen masih terdengar 'edan'. Lagu
itu terus berjaya sebagai sebuah karya yang luas biasa jenius dan bukan
sekadar hiburan usang untuk menunjukkan kenekatan -sesuatu yang biasa
terjadi dari generasi ke generasi.
Dengarkan lagu itu sekarang, dan Anda akan segera berpindah ke mobil milik Wayne dan Garth dalam film Wayne's World, menghentak-hentakkan kepala dan menggebrak-gebrak dashboard saat cabikan gitar Brian May menghentak.
Atau Anda akan merapalkan “Scaramouche, Scaramouche, will you do the fandango?” bersama Freddie Mercury dengan suara bak penyanyi opera.Rock progresif yang dikemas seperti opera itu telah terjual lebih dari 6 juta kopi di seluruh dunia.Ini merupakan penjualan album rock terbesar sepanjang masa.
Dan 15 tahun setelah pertama kali direkam, lagu tersebut dua kali menempati posisi puncak dalam top 10, meskipun lagu itu dua kali lebih panjang daripada hit single pada umumnya –hampir 6 menit lamanya.
Di
tahun 1976, lagu itu melejit ke posisi pertama di Inggris dan menjadi
lagu pertama band itu yang masuk dalam top 10 hit di Amerika Serikat.
Lagu itu bertengger selama 17 minggu di tangga lagu-lagu teratas. Pada
tahun 1992, lagu tersebut kembali menduduki Amerika top 10 selama tiga
bulan, berkat perannya dalam komedi Hollywood yang dibintangi Mike Myers
dan Dana Carvey, Wayne's World.Di masa digital sekarang, lagu
ini memiliki pengaruh yang sama besarnya, berada di peringkat 10
lagu-lagu yang paling sering diunduh dalam sejarah musik rock.
A night at the opera
Lagu ini menandai tahun titik balik bagi kuartet dari Inggris tersebut. Bohemian Rhapsody merupakan lanjutan dari Killer Queen,
single yang menjadi lagu pertama band itu yang masuk dalam top 40 di
Amerika Serikat pada paruh pertama tahun 1975 dan membuka jalan bagi
tour besar-besaran.
Kesuksesan Killer Queen meningkatkan kewaspadaan baru terhadap apa yang akan menjadi album keempat Queen, A Night at the Opera.
Dengan
anggaran yang luar biasa besar untuk pengeluaran pertama mereka,
kelompok band ini –bersama produser/pelaksana Roy Thomas Baker– menjadi
“gila”.
Bahkan dengan standar Freddy Mercury dan kawan-kawan –yang
menganggap sikap menahan diri dan tenang merupakan ciri membosankan
yang khas dari band yang bukan Queen– perhatian yang dilimpahkan
terhadap Bohemian Rhapsody sungguh luar biasa.
Rekaman dimulai pada 24 Agustus 1975, di sebuah studio di Wales.
Tetapi penyanyi Freddy Mercury telah mengerjakan lagu itu selama bertahun-tahun, aslinya nada yang disebut The Cowboy Song ditempatkan di antara baris, “Mama, just killed a man”.
Pertama
kali Baker mendengar lagu itu di apartemen Mercury dan menyadari lagu
itu dirancang untuk melampaui semua yang pernah dicoba Queen
sebelumnya.Di tengah-tengah penampilan solonya, Freddy mendadak berhenti dan berkata, “Di bagian inilah munculnya bagian opera itu.”
Freddy Mercury pun tergelak
Mercury dan Baker tergelak, tetapi penyanyi itu sesungguhnya tidak sedang berkelakar. Band
ini biasanya menuliskan lagu-lagu secara sendiri-sendiri sebelum
membawanya ke studio supaya disimak oleh anggota yang lainnya, dan
begitu pula adanya dengan Bohemian Rhapsody.
Kita hanya dapat
membayangkan reaksi ketika Mercury menguraikan enam bagian opus itu,
dengan penyanyinya berperan bak konduktor selain sebagai anggota band.Sungguh kasihan alat perekam analog 24 trek yang harus mengolah karya sangat rumit itu.
Ditambah kecenderungan Freddy Mercury yang terus menambahkan layer vokal yang baru -boleh dikata setiap hari. Tak heran kalau dibutuhkan waktu berbulan-bulan dan setengah lusin studio untuk menyatukannya.
Rangkaian lagu itu dimulai dengan akapela, diikuti dengan segmen balada yang didominasi piano yang terdengar bak sebuah eulogy (“Goodbye, everybody, I've got to go...”),
petikan gitar solo yang mengarah ke bagian vokal saling bersahutan
dalam pemunculan suatu neo-opera, sebuah ledakan hard-rock (tanda head-banging pada Wayne's World), dan akhirnya sebuah penutup kontemplatif.
Bagian opera saja menghabiskan 180 trek vokal, sebagai efek dari paduan suara Mormon Tabernacle Choir yang ibaratnyadi bawah pengaruh steroidyang membuat pita analogyang digunakan merekam, semakin tipis saja karena Mercury terus menambahkan teriakan “Galileo!”
Dia juga melibatkan komedi Italia (badut Scaramouche), tarian rakyat Spanyol (fandango), opera-opera karya Rossini dan Mozart (Figaro) dan tempat kelahirannya di Zanzibar (“Bismillah” - “Dengan nama Allah”).
'Apa kamu sudah sinting?'Apa arti semua itu?
Mercury tidak pernah menjelaskan pada mereka yang mewawancarai, apalagi teman-teman bandnya.
Dia lebih suka membiarkan para pendengar memutuskan sendiri makna dari lagu tersebut. Reaksi
terhadap perusahaan rekaman yang dimiliki band itu sendiri dapat
disimpulkan dengan tiga kata: “Apakah kamu sudah sinting?”.
Para
eksekutif berusaha membuat Queen memotong lagu itu agar lebih mudah
diterima di radio, agar memperoleh bentuk yang lebih siap untuk
dimengerti oleh para pemrogram yang terbiasa dengan single sepanjang
tiga menit.Tetapi band itu menolaknya.
Untuk menambahkan
kemeriahan, mereka membuat video yang sama ambisiusnya. Bertahun-tahun
sebelum MTV membuat video-video yang ditujukan untuk menjual lagu-lagu
single, Queen dan sutradara Bruce Gowers mengarang suatu gabungan antara
pertunjukan live dengan efek visual yang melengkapi sensasi getaran lagu itu.
Lagu, video, kemegahan dan kemencolokan dari semuanya mengubah Queen menjadi bintang stadium-rock.
Tetapi ketika Mercury meninggal di usia 45 di tahun 1991, band itu mundur dari pandangan publik. Kemudian
datanglah Mike Myers. Aktor itu belakangan mengaku bahwa dia harus
berjuang untuk memasukkan Bohemian Rhapsody ke dalam adegan di dalam
mobil yang kemudian jadi terkenal itu di Wayne's World; film itu sudah
selesai syuting ketika Mercury meninggal.
Sutradara Penelope
Spheeris ingin menggunakan lagu yang lebih anyar dalam adegan tersebut,
tetapi Myers –seperti halnya Queen waktu itu– berkeras, dan mengancam
akan mundur jika dia tidak keinginannya itu tak dipenuhi.
Sikap
keras kepala itu berbuah, dan perkataan Wayne pada teman-temannya di
dalam mobil di film itu menandai kembalinya Queen: “Saya pikir kita akan
mulai dengan sedikit Bohemian Rhapsody, tuan-tuan.”Atau, seperti
yang sering dikatakan Mercury selama rekaman versi asli.
BOHEMIAN RHAPSODY
PLAY VIDEO DIBAWAH INI
Sumber Berita : Link Sumber Berita
Posting Komentar
SILAHKAN BERKOMENTAR