Apa nggak capek nulis cerita?
Saya jawab : tidak.
Emang ada yang baca?
Saya jawab : tidak tahu.
Kalau cerita dibaca, emang bermanfaat?
Saya jawab : kan bukan saya yang baca.
Ceritanya nggak menarik.
Saya jawab : siapa yang bilang harus menarik.

Beberapa pertanyaan yang timbul, sejak saya sering sharing apa yang ada di dalam pikiran saya dengan menulis di WA Group, Facebook dan blogspot.  

Walaupun pertanyaan tersebut kadang terlintas, tapi saya tetap menulis. Karena begitu saya berhenti, maka pertanyaan tadi akan berubah menjadi :

Koq berhenti menulis?
Saya jawab : capek
Koq capek?
Saya jawab : nggak ada yang baca.
Koq tau nggak ada yang baca?
Saya jawab : perasaan saya gitu....
Emang ceritanya nggak bermanfaat yah?
Saya jawab : kayaknya sih....saya nggak tau...

Begitulah juga yang terjadi dalam hidup kita. Saat kita yakin dengan apa yang kita rasa benar, lakukanlah dengan penuh keyakinan. Akan banyak gangguan dari luar yang kadang meragukan pilihan anda alias banyak yang lebih pintar.

Karena begitu anda menyerah, akan banyak orang yang kesannya peduli kepada anda (alias KEPO), tapi justru semakin memperburuk keadaan anda. 

Tetap semangat.
Apakah anda seorang teacher?
Saya jawab : Bukan. Karena saya tidak lebih pintar dari anda semua.
Apakah anda seorang motivator?
Saya jawab : Juga bukan. Mungkin bagi orang yang ragu2 ingin bunuh diri. Setelah bertemu saya, mereka jadi lebih yakin untuk bunuh diri.
Jadi anda siapa?
Saya jawab : saya seorang story teller. Karena setelah saya menulis story saya, semua pembaca bisa teller. 

Itu saja......
Oleh : Narasumber
Sumber : Link Sumber

Post a Comment

SILAHKAN BERKOMENTAR

Lebih baru Lebih lama